Pengaruh Pemanasan Global dan Pengasaman Laut terhadap Biota
DOI:
https://doi.org/10.56855/joane.v2i1.952Keywords:
Pemanasan global, pengasaman laut, biota, terumbu karang, keanekaragaman hayati laut.Abstract
Peningkatan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini terutama disebabkan oleh kenaikan emisi gas rumah kaca yang signifikan, termasuk Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (NOx), Klorofluorokarbon (CFC), dan gas-gas lainnya. Emisi ini memerangkap radiasi infra merah dan ultraviolet dari matahari, yang selanjutnya menyebabkan peningkatan suhu bumi. Peningkatan aktivitas ekonomi manusia tidak terlepas dari emisi sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Pemanfaatan bahan bakar fosil di berbagai industri dan kendaraan bermotor menghasilkan emisi karbon dioksida yang signifikan, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap peningkatan tingkat karbon dioksida di atmosfer (Solomon et al., 2007). Selain berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim, karbon dioksida juga diserap oleh laut. Laut menyerap karbon dioksida, yang kemudian bergabung dengan air asin untuk menghasilkan asam karbonat (H2CO3). Proses ini meningkatkan keasaman (H+) air laut sehingga mengakibatkan pengasaman laut. Menurunnya keanekaragaman hayati laut, yang disebabkan oleh pemanasan global dan keasaman laut, telah berdampak buruk terhadap komunitas terumbu karang dan menghambat kemampuan spesies laut untuk mengembangkan kerangka luar dan cangkang. Oleh karena itu, kelangsungan hidup organisme laut sangat dipengaruhi oleh pemanasan global dan pengasaman laut, sehingga memerlukan tindakan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya.