Mie Basah Substitusi Tepung Daun Kelor dalam Upaya Pencegahan Stunting

Isi Artikel Utama

Made Ananda Putri Anugrah Arika Sanjaya
Gina Yulianingsih
Muchaerini Khasanah
Kalvin Edo Wahyudi
Bryan Syauqi Firdaus

Abstrak

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Masyarakat menganggap kondisi kerdil pada anak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan). Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo angka stunting di Probolinggo pada tahun 2018 mencapai 39,9% bahkan pada tahun 2013 angka stunting mencapai 49,9%, hal ini dikarenakan rendahnya akses terhadap makanan bergizi di Kabupaten Probolinggo. Pemanfaatan daun kelor digunakan sebagai salah satu alternatif yang dapat menurunkan angka kejadian stunting di Desa Pohsangit Lor. Tahapan yang dilakukan adalah dengan cara penyuluhan edukasi tentang manfaat dari daun kelor yang berfungsi untuk mencegah stunting, lalu mengevaluasi tentang pencegahan dan penekanan angka stunting pada balita, kemudian berpartisipasi bersama mitra kader dalam program kerja kesehatan desa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penambahan tepung daun kelor berpengaruh terhadap hasil organoleptik mie basah yang meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur. Mie kelor ini memiliki kandungan gizi yang cukup baik sehingga mie ini dapat dijadikan sebagai menu PMT.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Made Ananda Putri Anugrah Arika Sanjaya, Gina Yulianingsih, Muchaerini Khasanah, Kalvin Edo Wahyudi, & Bryan Syauqi Firdaus. (2022). Mie Basah Substitusi Tepung Daun Kelor dalam Upaya Pencegahan Stunting. INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement, 1(2), 178–185. https://doi.org/10.56855/income.v1i2.108
Bagian
Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama