Journal of Oceanography and Aquatic Science https://journals.eduped.org/index.php/joane <p align="justify"><strong> <img style="float: left; width: 200px; margin-top: 3px; margin-tight: 15px; border: 2px solid#184880,;" src="https://journals.eduped.org/public/site/images/pijar2000/1672203239.jpg" /> </strong><strong>Journal of Oceanography and Aquatic Science (JOANE)</strong> is open Journal to the public, researchers, academics, practitioners and observers in the field of Natural Science. This journal is a publication that contains research results, development of innovative and relevant research and related conceptual studies and/or developments in the field of <strong>Natural Science for community development</strong>.</p> <p align="justify">Our aim is to encourage scientists to publish their experimental and theoretical results in as much detail as possible. There is no restriction on the length of the papers. The full research details must be provided so that the results can be reproduced. Electronic files and software regarding the full details of the calculation or experimental procedure, if unable to be published in a normal way, can be deposited as supplementary electronic material.</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong>e-ISSN: 2964-5956 </strong></p> <p align="justify"><strong>DOI Prefix: 10.56855</strong></p> <p align="justify">The journal is published <strong>three</strong> times a year, starting in 2023 in <strong>January, May, September</strong></p> en-US joane.edupedia@gmail.com (Pijar Hatinurani Merdeka) joane.edupedia.help@gmail.com (Rismayani) Mon, 26 Feb 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Manajemen Pesisir melalui Analisa Visualisasi Angin Pantai Karangsong pada Januari 2019 https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/932 <p class="JOANE23heading3"><span lang="EN-US">Penelitian ini mempelajari pola angin dan kecepatan angin di Pantai Karangsong selama bulan Januari 2019 dengan menggunakan visualisasi Windrose dan grafik kecepatan angin. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa pola angin primer bertiup dari arah timur dan barat laut, didorong oleh beberapa faktor seperti pola angin Munson, posisi matahari di belahan bumi selatan, dan topografi Pulau Jawa. Analisis kecepatan angin menunjukkan fluktuasi yang besar, dengan kecepatan berkisar antara kurang dari 1 m/s hingga lebih dari 7 m/s. Siklon Tropis yang terletak di barat laut Australia terkait dengan peningkatan kecepatan angin sepanjang akhir bulan ini. Temuan-temuan ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengelolaan sumber daya alam maritim, pengelolaan risiko bencana alam, dan perencanaan pembangunan wilayah pesisir. Dengan menggunakan data pola angin dan kecepatan angin, wilayah yang rentan terhadap pengaruh angin kencang dan gelombang besar dapat ditentukan. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan infrastruktur yang lebih siap menghadapi kondisi cuaca buruk. Memanfaatkan pengetahuan ini untuk mempengaruhi keputusan kebijakan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat pesisir dalam menahan bencana alam dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan di wilayah pesisir.</span></p> Cucu Aldian Varabih Copyright (c) 2024 JOURNAL OF OCEANOGRAPHY AND AQUATIC SCIENCE https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/932 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Pemanasan Global dan Pengasaman Laut terhadap Biota https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/952 <p class="JOANE23heading3"><span lang="EN-US">Peningkatan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini terutama disebabkan oleh kenaikan emisi gas rumah kaca yang signifikan, termasuk Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (NOx), Klorofluorokarbon (CFC), dan gas-gas lainnya. Emisi ini memerangkap radiasi infra merah dan ultraviolet dari matahari, yang selanjutnya menyebabkan peningkatan suhu bumi. Peningkatan aktivitas ekonomi manusia tidak terlepas dari emisi sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Pemanfaatan bahan bakar fosil di berbagai industri dan kendaraan bermotor menghasilkan emisi karbon dioksida yang signifikan, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap peningkatan tingkat karbon dioksida di atmosfer (Solomon et al., 2007). Selain berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim, karbon dioksida juga diserap oleh laut. Laut menyerap karbon dioksida, yang kemudian bergabung dengan air asin untuk menghasilkan asam karbonat (H2CO3). Proses ini meningkatkan keasaman (H+) air laut sehingga mengakibatkan pengasaman laut. Menurunnya keanekaragaman hayati laut, yang disebabkan oleh pemanasan global dan keasaman laut, telah berdampak buruk terhadap komunitas terumbu karang dan menghambat kemampuan spesies laut untuk mengembangkan kerangka luar dan cangkang. Oleh karena itu, kelangsungan hidup organisme laut sangat dipengaruhi oleh pemanasan global dan pengasaman laut, sehingga memerlukan tindakan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya.</span></p> Cucu Aldian Varabih, Dinda Hasanur Fitri Copyright (c) 2024 JOURNAL OF OCEANOGRAPHY AND AQUATIC SCIENCE https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/952 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 Analisis Data Visualisasi Angin di Pulau Sumatera dengan Rentang Waktu Tiga Bulan Mengunakan Aplikasi IDV https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/951 <p class="JOANE23heading3"><span lang="EN-US">Pulau Sumatera, sebagai salah satu pulau terluas di Indonesia, memberikan pengaruh signifikan terhadap pola angin di wilayah barat Indonesia. Kerentanan Pulau Sumatera terhadap variasi pola angin yang besar disebabkan oleh fitur topografinya, seperti pegunungan yang menjulang tinggi, dan letak geografisnya yang penting antara Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Pola angin di Pulau Sumatera mempunyai pengaruh yang luas, tidak hanya terhadap cuaca lokal tetapi juga pengaruh iklim regional. Memeriksa data visualisasi angin pada jangka waktu tertentu membantu meningkatkan pemahaman pola angin dan proses atmosfer di area tersebut. Data visualisasi dapat memberikan wawasan tentang variasi temporal kecepatan angin, arah, dan pola distribusi spasial. Pemahaman yang lebih baik mengenai pola angin ini memungkinkan pembuatan prakiraan cuaca yang lebih tepat, pengenalan pola iklim regional, dan bahkan proyeksi perubahan iklim yang akan datang. Pola angin di Pulau Sumatera mempunyai konsekuensi penting bagi perlindungan dan kelestarian lingkungan. Pemahaman yang lebih baik mengenai pola angin ini dapat membantu dalam mengidentifikasi wilayah yang ditandai dengan peningkatan tingkat angin, sehingga memfasilitasi eksploitasi potensi energi angin atau bahkan perencanaan strategis infrastruktur. Sebaliknya, pemahaman yang lebih mendalam tentang pola angin juga dapat memberikan pengetahuan berharga mengenai penyebaran polutan udara dan partikel lainnya, sehingga mempengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem lokal.</span></p> Yoel Nopriadi Nababan, Pijar Hatinurani Merdeka Copyright (c) 2024 JOURNAL OF OCEANOGRAPHY AND AQUATIC SCIENCE https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/951 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 Pengelolaan Marine Protected Area https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/964 <p>Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dianggap sebagai salah satu pendorong utama untuk penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Pengembangan KKP dilakukan secara bersama-sama namun masih belum terlalu sederhana dan jelas. Hal ini karena kawasan konservasi laut merupakan instrumen penting untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati laut. Negara-negara yang serius dalam pengembangan KKP menghindari kerusakan lingkungan laut yang dapat terjadi jika tidak ditangani dengan serius. Terdapat hubungan antara kawasan konservasi dengan pembangunan ekonomi suatu negara, di mana pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik dapat merusak lingkungan. Pengelolaan KKP merupakan masalah kompleks karena menyangkut kelestarian lingkungan dan pengembangan pola pikir masyarakat. Banyak komunitas perlindungan laut dan Taman Nasional yang menjaga area untuk kepentingan keberlanjutan sumber daya alam. Selain menjaga lingkungan, KKP juga memiliki potensi untuk meningkatkan mata pencaharian dan standar hidup masyarakat lokal sambil melestarikan habitat alami. Inisiatif konservasi juga bersifat sosial karena melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati, yang penting untuk sistem dan aktivitas yang mendukung kehidupan manusia. Pembangunan berkelanjutan juga menggabungkan konsep kesetaraan, meningkatkan kapasitas, keterlibatan, mobilitas ke atas, dan harmoni sosial. KKP harus dapat mempromosikan ekonomi, sosial, dan perbaikan budaya bersama dengan konservasi. Kesadaran dan sikap lingkungan juga penting dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Membangun kesadaran lingkungan dapat dicapai melalui berbagi informasi di antara anggota komunitas. Pengelolaan berbasis masyarakat adalah salah satu mekanisme yang menciptakan tingkat kesadaran tertentu dan perubahan sikap dan perilaku di antara orang-orang lokal. Dengan pengelolaan yang tepat, KKP dapat memberikan dampak positif dalam melindungi ekosistem laut dan meningkatkan produksi perikanan secara berkelanjutan.</p> Alifiya Rizki Copyright (c) 2024 JOURNAL OF OCEANOGRAPHY AND AQUATIC SCIENCE https://journals.eduped.org/index.php/joane/article/view/964 Mon, 26 Feb 2024 00:00:00 +0000