Budidaya Burung Hantu Di Desa Pasi Lamongan Sebagai Predator Tikus Sawah Dalam Mensiasati Ketahanan Pangan

Isi Artikel Utama

Minto Waloyu
Rizqi Novita Sari
Mega Cattleya P. A. Islami

Abstrak

Abstrak


Upaya peningkatan produksi pangan pada padi dan polowijo, kerap terkendala oleh gangguan hama dan penyakit. Salah satunya adalah hama tikus sebagai binatang pengerat. Burung hantu merupakan solusi penanganan hama tikus. Budidaya burung hantu membutuhkan biaya pembuatan pegupon sebagai rumah dari burung hantu dengan harga yang berkisar dari Rp.750.000,00 hingga Rp.1.500.000,00. Harga tersebut tergantung dari bahan yang digunakan. Sedangkan Desa Pasi sudah mempunyai 10 pegupon dengan jumlah burung hantu lebih dari 50 ekor. Perkembangan burung hantu tidak mengenal musim, hal tersebut sebanding dengan perkembangan tikus yang begitu pesat. Sehingga burung hantu dapat memangsa tikus sebanyak 3 hingga 7 ekor tikus setiap harinya, setidaknya jumlah hama tikus dapat berkurang secara signifikan jika dibandingkan dengan pertumbuhannya.


 


Kata Kunci: Hama Tikus, Kembangbiak Burung Hantu, Sarang Burung Hantu

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Waloyu, M., Novita Sari, R., & Islami, M. C. P. A. (2023). Budidaya Burung Hantu Di Desa Pasi Lamongan Sebagai Predator Tikus Sawah Dalam Mensiasati Ketahanan Pangan. INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement, 2(3), 196–200. https://doi.org/10.56855/income.v2i3.653
Bagian
Articles