Pemanfaatan Limbah menjadi Energi Konservasi pada Pasca Panen Tanaman Tahunan (Alpukat, Mangga dan Kelapa)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Limbah sering dianggap sebagai sesuatu yang tidak memiliki manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah sering dianggap sebagai penyebab kerusakan lingkungan yang sulit diatasi dengan cara apapun. Melalui metode Pengabdian kepada Masyarakat yang aplikatif, limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat. Satu diantara metode yang efektif adalah dengan menanam pepohonan tanaman tahunan (alpukat, mangga, dan kelapa) yang dapat mencegah penggerusan lahan atau erosi, serta mengurangi risiko banjir. Teknik ini melibatkan pemanfaatan limbah (pengujian beton balok dan silinder) untuk melingkari tanaman. Limbah pengujian beton tersebut disusun sedemikian rupa dengan kedalaman minimal 1,00 m dan jarak lingkaran berdiameter 4,00 m. Penempatan limbah beton di sekitar tanaman ini tidak hanya memperkuat struktur tanah di sekitarnya, tetapi juga membantu dalam retensi air, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan tanah dan pertumbuhan tanaman. Selanjutnya limbah yang awalnya dianggap tidak berguna dan merusak lingkungan justru dapat berkontribusi dalam upaya konservasi lingkungan. Metode ini juga merupakan bentuk inovasi dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan limbah pengujian beton balok dan limbah pengujian beton silinder, kita dapat mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Penerapan metode ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Selanjutnya metode ini tidak hanya menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga memberikan solusi jangka panjang untuk konservasi lahan dan pencegahan bencana alam seperti banjir dan erosi.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.