Journal of Literature Language and Academic Studies
https://journals.eduped.org/index.php/J-LLANS
<p align="justify"><strong>Journal of Literature Language and Academic Studies (J-LLANS)</strong> is open Journal to the public, researchers, academics, practitioners and observers in the field of Cultural Studies. This journal is a publication that contains research results, development of innovative and relevant research and related conceptual studies and/or developments in the field of <strong>Cultural and Education Studies for community development</strong>. </p> <p align="justify">The journal is published by<strong>EDUPEDIA Publisher (AHU-0047972-AH.01.14 Year 2022) in collaboration with the </strong><strong><a href="https://drive.google.com/file/d/1PSqw_43r8jY9XFLOwwAcRaXgYjm0NG5k/view" target="_blank" rel="noopener">Universitas Nias</a> </strong>and <a href="https://drive.google.com/file/d/11m4Q10likNi47MPj610JQot7E5aHrAlF/view" target="_blank" rel="noopener"><strong>Forum Pengembangan Penelitian Indonesia.</strong></a></p> <p align="justify">Our goal is to inspire researchers to publish their theoretical and experimental findings in as much detail as possible. The length of the papers is unconstrained. For the results to be replicated, all relevant research information must be submitted. If the entire details of the calculation or experimental technique cannot be published in a conventional manner, they can be placed as supplemental electronic content in the form of electronic files and software.</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong>e-ISSN: 2964-2973</strong></p> <p align="justify"><strong>p-ISSN: 2985-6000</strong></p> <p align="justify"><strong>DOI Prefix: 10.56855</strong></p> <p align="justify"><strong>KEMENRISTEKDIKTI Accreditation Process</strong></p> <p align="justify">The journal is published <strong>three</strong> times a year, starting in 2022 in <strong>December, April, August</strong></p>EDUPEDIA Publisheren-USJournal of Literature Language and Academic Studies2985-6000Mengurai Makna Lewat Kata: Telaah Verba dan Adjektiva dalam Cerpen 'Aku, Dia dan Mereka'
https://journals.eduped.org/index.php/J-LLANS/article/view/1427
<p><strong>Tujuan</strong> – Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan mendeskripsikan penggunaan verba dan adjektiva dalam cerpen <em>“Aku, Dia dan Mereka”</em> karya Putu Ayub, serta (2) menganalisis kategori gramatikal dan fungsi keduanya dalam membangun struktur naratif, penggambaran tokoh, serta dimensi sosial budaya dalam teks.</p> <p><strong>Metodologi</strong> – Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data adalah cerpen <em>“Aku, Dia dan Mereka”</em>, dengan unit analisis berupa seluruh verba dan adjektiva yang terdapat dalam teks. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan membaca intensif, mencatat, dan menganalisis isi, kemudian diklasifikasikan berdasarkan kategori gramatikal dan fungsi naratifnya.</p> <p><strong>Temuan</strong> – Hasil analisis menunjukkan terdapat 76 verba dan 29 adjektiva yang tersebar dalam narasi. Unsur-unsur kebahasaan ini memiliki peran penting dalam membentuk alur cerita, suasana emosional, dan karakter tokoh. Selain itu, verba dan adjektiva tersebut mencerminkan dimensi sosial dan budaya, antara lain: (1) merefleksikan kehidupan sosial, (2) mengangkat nilai-nilai budaya lokal, (3) menumbuhkan empati dan kesadaran sosial, (4) menggambarkan cara pandang masyarakat, dan (5) memperkenalkan peran dan kebiasaan tradisional. Cerpen ini juga memiliki dampak emosional, sosial, dan edukatif bagi pembaca.</p> <p><strong>Kebaruan</strong> – Penelitian ini menawarkan kajian linguistik mendalam terhadap sebuah cerpen Indonesia kontemporer dengan fokus pada verba dan adjektiva sebagai elemen penting dalam ekspresi sastra. Kajian ini menunjukkan bagaimana unsur kebahasaan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat stilistika, tetapi juga sebagai media penyampai nilai budaya dan sosial.</p> <p><strong>Signifikansi</strong> – Hasil penelitian ini bermanfaat bagi akademisi sastra, pendidik bahasa, mahasiswa, dan pembaca yang tertarik pada kajian bahasa dalam karya sastra serta relasinya dengan konstruksi makna dan nilai budaya dalam sastra Indonesia.</p>Noibe HalawaAyu Febriana HuluDeslilin DaeliFinis Noni Ersan GuloMasa Tektonik Wirawan ZiliwuSilfiani Defar Sintine Lase
Copyright (c) 2025 Journal of Literature Language and Academic Studies
2025-08-012025-08-0142798610.56855/jllans.v4i2.1427Konstruksi Makna Naratif Melalui Verba dan Adjektiva dalam Cerpen Anton Kurnia: Studi Linguistik Sastra
https://journals.eduped.org/index.php/J-LLANS/article/view/1428
<p><strong>Tujuan</strong> – Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemahaman terhadap unsur kebahasaan dalam karya sastra, khususnya verba dan adjektiva yang berperan dalam membangun makna serta suasana naratif. Cerpen <em>“Perempuan yang Menulis di Dalam Bus”</em> karya Anton Kurnia dipilih sebagai objek kajian karena dinilai memiliki kekayaan bahasa yang mencerminkan karakteristik sastra kontemporer. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta menganalisis penggunaan verba dan adjektiva dalam cerpen tersebut, guna memperkaya pemahaman linguistik di kalangan akademisi dan masyarakat umum.</p> <p><strong>Metodologi</strong> – Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Data diperoleh melalui teknik dokumentasi terhadap keseluruhan teks cerpen, yang kemudian dianalisis secara manual dengan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kata-kata yang termasuk dalam kategori verba dan adjektiva. Teknik analisis data meliputi tahapan klasifikasi, interpretasi, dan penyimpulan berdasarkan konteks naratif.</p> <p><strong>Temuan</strong> – Hasil analisis menunjukkan bahwa cerpen tersebut mengandung 8 verba dan 6 adjektiva yang memainkan peran signifikan dalam menghidupkan narasi. Verba digunakan untuk menggambarkan tindakan dan dinamika tokoh, sedangkan adjektiva berfungsi memperkuat suasana serta karakterisasi. Temuan ini menunjukkan bahwa pemilihan dan penggunaan kata-kata tersebut secara selektif dapat menciptakan efek stilistika yang memperkaya makna cerita.</p> <p><strong>Kebaruan</strong> – Keaslian penelitian ini terletak pada fokus stilistika terhadap penggunaan verba dan adjektiva dalam karya sastra kontemporer Indonesia, yang masih jarang dikaji secara mendalam. Penelitian ini juga menyoroti hubungan erat antara struktur gramatikal dan fungsi estetis dalam teks naratif sastra.</p> <p><strong>Signifikansi</strong> – Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi mahasiswa, dosen, guru bahasa dan sastra, serta peneliti dalam mengembangkan analisis kebahasaan pada karya sastra. Selain itu, masyarakat umum juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam membedakan serta memahami peran kata kerja dan kata sifat dalam teks sastra secara kritis.</p>Indah Darmawati GuloMerwin ZegaSinarti Ningsih Bate’eVeneranda Daeli
Copyright (c) 2025 Journal of Literature Language and Academic Studies
2025-08-012025-08-0142879510.56855/jllans.v4i2.1428Analisis Frasa Verba dan Frasa Adjektifa dalam Cerpen 'Dilema Nara' Karya Alya Khalisah
https://journals.eduped.org/index.php/J-LLANS/article/view/1422
<p><strong>Tujuan</strong><strong> - </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk serta fungsi frasa verba dan frasa adjektiva dalam cerpen <em>"Dilema Nara"</em> karya Alya Khalisah. Cerita ini dipilih karena menyajikan konflik batin dan ekspresi emosional yang intens, sehingga menjadi dasar yang kaya untuk kajian linguistik, khususnya dalam ranah sintaksis dan stilistika.</p> <p><strong>Metodologi</strong><strong> - P</strong>endekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan landasan teori sintaksis, semantik, stilistika, dan pragmatik. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan dianalisis dengan mengklasifikasikan bentuk struktural frasa, fungsi sintaktisnya dalam kalimat, serta makna kontekstual dan simbolisnya. Analisis difokuskan pada unsur mikrostruktur kebahasaan dalam narasi.</p> <p><strong>Temuan</strong><strong> - </strong>Hasil penelitian menunjukkan bahwa frasa verba banyak digunakan untuk mengekspresikan tindakan fisik maupun keadaan emosional tokoh utama, dengan fungsi utama sebagai predikat yang merefleksikan perubahan psikologis akibat tekanan keluarga dan sosial. Sementara itu, frasa adjektiva umumnya berfungsi sebagai pelengkap atau keterangan yang memperkuat suasana batin dan kondisi mental tokoh. Secara semantik dan stilistika, frasa-frasa tersebut bersifat konotatif dan simbolis, memperkaya makna naratif serta membangun kedekatan emosional dengan pembaca. Dari sisi pragmatik, teks ini juga memuat kritik sosial terhadap norma yang menstigmatisasi perempuan dan keluarga.</p> <p><strong>Kebaruan</strong><strong> - </strong>Penelitian ini menawarkan analisis linguistik mikrostruktur yang mendalam terhadap teks sastra, dengan penekanan pada lapisan simbolik dan ideologis dalam pilihan sintaksis. Kajian ini menjembatani bentuk kebahasaan dengan fungsi naratif sosial-emosional, serta berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas mengenai bagaimana bahasa membentuk makna sastra.</p> <p><strong>Signifikansi</strong><strong> - </strong>Penelitian ini bermanfaat bagi akademisi di bidang linguistik dan kajian sastra, pendidik yang ingin mengintegrasikan analisis linguistik dalam pembelajaran berbasis teks sastra, serta pembaca yang tertarik pada analisis wacana kritis. Kajian ini juga dapat menjadi rujukan bagi studi lanjutan yang mengeksplorasi keterkaitan antara sintaksis, emosi, dan kritik sosial dalam karya sastra.</p>Noibe HalawaFriska Permata GuloGabriel Delpiter TafonaoMeliani LaoliMistariani HalawaRiskiman Jaya Gulo
Copyright (c) 2025 Journal of Literature Language and Academic Studies
2025-08-042025-08-04429610310.56855/jllans.v4i2.1422Character Heroism in the Mecha Mobile Suit Gundam Anime Series: Iron-Blooded Orphans: A Psychoanalytic Study
https://journals.eduped.org/index.php/J-LLANS/article/view/1499
<p><strong>Purpose</strong><strong>- </strong>This study investigates the psychological dimensions of heroism in the anime <em>Mobile Suit Gundam: Iron-Blooded Orphans</em> (2015–2017), focusing on the characters Mikazuki Augus and Orga Itsuka. Set in a dystopian future where war and survival define the lives of young orphans, the anime provides a compelling narrative to examine how trauma, leadership, loyalty, and moral responsibility shape heroic behaviour. The background of this study lies in the underexplored intersection between anime, heroism, and psychoanalytic psychology.</p> <p><strong>Methodology</strong><strong> - </strong>This research employed a descriptive qualitative design. Data were collected through a literature study of all 50 episodes of the anime and supplemented with relevant scholarly sources. The analysis was grounded in Sigmund Freud’s psychoanalytic theory, particularly the concepts of the id, ego, and superego, to understand the psychological underpinnings of each character’s decisions and development. The data were processed through the stages of data reduction, data presentation, and conclusion.</p> <p><strong>Findings</strong><strong> - </strong>The study finds that heroism in <em>Iron-Blooded Orphans</em> is shaped by a complex interplay of internal conflicts, moral values, and social expectations. Mikazuki’s actions are driven by loyalty and emotional dependency on Orga, while Orga’s decisions reflect the burden of leadership and psychological strain. Both characters exhibit behaviors influenced by their trauma and suppressed desires, with the id, ego, and superego dynamics influencing their perception of duty and sacrifice. These findings suggest that heroic behaviour in the anime is deeply tied to unresolved psychological tension and external moral pressures.</p> <p><strong>Novelty</strong><strong> - </strong>This research offers a novel contribution by applying Freudian psychoanalysis to anime character analysis—a framework rarely used in this context. It provides a detailed mapping of the psychological structures driving heroic behaviour in anime, expanding the discourse on character psychology in popular media.</p> <p><strong>Significance</strong><strong> - </strong>The study is particularly relevant for scholars and students of media psychology, literary and cultural studies, and anime studies. It demonstrates how anime can serve as a valuable lens for analyzing complex psychological themes, making it a useful reference for future interdisciplinary research on heroism, trauma, and identity in visual narratives.</p>Aji SeptiajiSuherli KusmanaEva Fitriani Syarifah
Copyright (c) 2025 Journal of Literature Language and Academic Studies
2025-08-042025-08-044210411410.56855/jllans.v4i2.1499